Showing posts with label Jaringan CCTV (Dasar). Show all posts
Showing posts with label Jaringan CCTV (Dasar). Show all posts

03 May 2023

Penjelasan Mode Wifi Router Dan Access Point Pada TP Link Archer AX10 Pada Instalasi CCTV IP Camera

topologi ip camera dengan wifi router tp link

Berawal dari Pemasangan IP Camera di Bandung, dimana kabel UTP CAT 6 sudah selesai penarikannya. Maka muncul peranyaan tentang Penjelasan Mode Wifi Router Dan Access Point Pada TP Link Archer AX10 Pada Instalasi CCTV IP Camera. Lokasi pemasangan berupa kantor dengan 4 lantai. Device tiap lantai diluar IP Camera dan NVR hanya ada:

  1. Wifi Router TP Link Archer AX10/AX1500 1x
  2. PoE Switch Dahua 8 Port 1x.
Kecuali lantai 3 terlihat seperti pada gambar diatas. Dari tiap lantai ada satu tarikan UP LINK ke lantai 3. Lantai 3 inilah pusat dan tempatnya internet masuk. Karena IP Camera agar bisa online dan bisa diakses via internet maka segment IP Address harus sama dengan ONT/Modem Internet.

wifi router tp link archer ax10



Adapun topologi dasar instalasi IP Camera dengan wifi Router TP Link Archer AX10 adalah sebagai berikut.

mode wifi router tp link AX10

Pada MODE WIFI ROUTER, TP Link Archer AX10 berfungsi sekaligus sebagai gateway untuk peralatan/device yang terkoneksi via wifi dan port LAN1 s/d LAN4. Pada MODE WIFI ROUTER ini TP Link AX10 mempunyai 2 SEGMENT IP Address yaitu segment 192.168.1.xxx yang merupakan sumber internet dan segment 192.168.0.xxx. 

Mode ini cocok untuk memisahkan traffic device yang terhubung via wifi (contoh: hape) dengan IP Camera.

Bagaimana dengan MODE ACCESS POINT? Berikut gambar topologi dengan mode tsb.

mode access point tp link archer ax10 ax1500

Pada MODE ACCESS POINT, TP LINK AX10 "HANYA" meneruskan dan menambahkan konektivitas antar device jaringan melalui wifi. Gateway tetap diarahkan ke ONT/MODEM Internet.  Karenanya hanya ada SATU SEGMENT IP ADDRESS.

Mode Access Point ini sangat cocok digunakan jika PORT LAN1 s/d LAN4 pada wifi router akan digunakan untuk interkoneksi semua IP Camera dengan NVR dan tidak ada pemisahan traffik antara IP Camera dengan device yang terhubung melalui wifi.

Kesimpulan:
  1. Wifi Router TP Link Archer AX10 mempunyai 2 mode operasi, yaitu MODE WIFI ROUTER dan MODE ACCESS POINT.
  2. Mode Wifi Router berfungsi juga sebagai gateway internet untuk device yang terhubung via wifi.
  3. Mode Wifi Router bekerja pada 2 segment IP Address.
  4. Mode Access Point berfungsi untuk meneruskan dan menambahkan konektivitas jaringan melaui wifi dengan modem/ont internet sebagai gateway internet .
  5. Mode Access Point bekerja pada 1 segment IP Address yang sama dengan modem/ont internet.
  6. PORT LAN TP Link Archer AX10 sudah Gigabit, jadi tidak memerlukan tambahan switch gigabit.
  7. IP Default Wifi Router TP Link Archer AX10 adalah 192.168.1.1 atau 192.168.0.1, kalau masih belum konek coba 192.168.0.254.
  8. Untuk melakukan setup awal, harus melaui port LAN.

Mau tau harga Wifi Router TP Link AX10 nya? langsung saja klik sbb: 

Sekian, semoga bermanfaat. Untuk konsultasi, pemasangan, dan perbaikan/service IP Camera dan Jaringan Komputer langsung saja chat via whatsapp 0898 6495 447.



25 April 2021

Cara Setting No IP di Modem Huawei HG8245h Untuk CCTV

Settingan DDNS No IP di modem Huawei HG8245h seharusnya sama mudahnya dengan modem lainnya. Entah kenapa Huawei memperumitnya semenjak awal digunakan sebagai modem seribu umat Indihome. Dulu Host address sebagai updaternya harus menggunakan dyndns-custom, sekarang sudah menggunakan updater No IP sendiri. Banyak perubahan menu settingan pada software upgrade terbarunya. Berikut versi softwarenya.


Pastikan sudah mempunyai akun No IP dan menambahkan domain name nya DISINI. Lebih jelasnya bisa dilihat dipostingan INI. Berikut domain name yang saya gunakan. Oiya catat domain name yang sudah ditambahkan di dashboard No IP untuk diinput di modem Huawei HG8245h.



Langkah selanjutnya, login ke modem Huawei HG8245h dengan IP Address 192.168.100.1. Seperti biasa username telecomadmin dan password admintelecom. Klik menu berikut NETWORK APPLICATION > DDNS CONFIGURATION. Isi dan sesuaikan dengan domain name dan akun No IP anda. Lebih jelasnya bisa dilihat gambar di bawah.


Setelah diisi dan disesuaikan dengan akun anda, klik Apply. Perhatikan DDNS SERVICE STATE, RUN STATE nya akan dalam kondisi DOWN. Jangan khawatir, TUNGGU MINIMAL 2 MENIT, dan REFRESH browser anda, run state nya akan berubah ke UP setelah 2 menit. 

Satu catatan: domain name gratis dari No IP kadaluwarsa dalam 1 bulan. Setelah nya harus dibuat lagi (di add) secara manual di website nya.

Masih ada yang kurang jelas? Komen di bawah ya ....

09 February 2021

Setting IP Address IP Camera Baru Dahua DH-IPC-HFW1431S1P-S4

Dulu IP Camera Dahua menggunakan password default. 

Username default : admin 

Password default : admin

Nah, model terbaru tidak ada password default. Pun software ConfigTools tidak bisa digunakan untuk mensetting ip address dan username/password. Hanya bisa mendeteksi IP Address. Software ConfigTools bisa digunakan setelah IP Camera diinisialisasi via Browser Internet Explorer. Berikut parameter default pada IP Camera Dahua model terbaru:

IP Address default : 192.168.1.108

Username default : admin

Password : HARUS DISET DULU AFRF78

Sebelum melakukan settingan awal (Inisialisasi) WAJIB MENYEDIAKAN EMAIL untuk KEPERLUAN RESET PASSWORD. Selengkapnya silahkan disimak video berikut agar lebih jelas.


Jika ada pertanyaan silahkan dikomen saja, atau bisa whatsapp ke 0898 6495 447. Semoga bermanfaat dan stay tune untuk postingan baru lainnya.



18 April 2020

Seputar Access Lokal CCTV dan DVR


Seperti diketahui, satu DVR yang terhubung dengan jaringan lokal (LAN) dapat di-access dengan mengetikkan alamat lokalnya saja, misalnya http://192.168.1.80, bukan? Sampai di sini tidak ada masalah dan memang seperti itulah adanya. Namun, maukah kita agar alamat lokal tersebut sama dengan nama hostname via internet, katakanlah jadi http://tanyaalarm.no-ip.org ? Jika mau, kita bisa menempuh langkah ini:

1. Dari desktop Windows, klik-lah secara berurutan menu ini Start > Computer > C:\ > Windows > System32 > drivers > etc. Sampai di sini, kliklah pada file yang bernama 'hosts'. Pakailah editor Notepad untuk mengedit file ini.

2. Tambahkanlah alinea baru di paling bawah yang berisi alamat lokal DVR kita  berikut hostname yang kita inginkan. Contohnya bisa seperti ini: 


3. Setelah ditambahkan alinea baru tersebut, jangan lupa klik File > Save, kemudian tutup semua menu.

4. Selesai.

Kini, untuk meng-access DVR secara lokal (via LAN) kita bisa ketikkan http://tanyaalarm.no-ip.org saja pada browser. Jika perlu alamat ini di-bookmark saja biar mudahO,ya, kalau mau pakai dot com juga bisa, tinggal edit saja di notepadnya dengan dot com (biar lebih keren!). Tapi ingat, alamat ini hanya untuk access lokal saja, ya. Untuk access dari internet, kita tetap perlu menambahkan nomor port di belakangnya, misalnya http://tanyaalarm.no-ip.org:5500. Selamat mencoba!

Sumber: tanyaalarm.blogspot.com atas seijin penulis.


17 April 2020

Solusi Camera CCTV Berembun, Coba Cara Ini!



Kendati rasanya sudah cukup lama menggeluti bidang CCTV, jujur saja masalah sepele ini masih meninggalkan misteri yang seolah tanpa akhir. Masalah ini baru disadari setelah kita menerima komplain dari client, mengapa camera secanggih ini masih bisa berembun, terutama saat hujan dan pagi hari? Well, jika dikaitkan dengan peristiwa embun, masalahnya bukan semata-mata terletak pada canggih dan mahalnya camera, melainkan lebih pada faktor alamiah. Mengapa hal ini bisa terjadi?

Sebagaimana mafhum, peristiwa embun sebenarnya merupakan bagian dari kehidupan keseharian kita. Contohnya: tatkala mengendarai mobil saat hujan dengan penumpang penuh dan ac mobil ngadat, maka tak ayal embun akan menyelimuti seluruh kaca mobil. Demikian pula dengan air es yang dituangkan dalam gelas, maka setelah beberapa lama bagian luar gelas akan basah, bukan? Inilah yang dinamakan peristiwa pengembunan atau kondensasi. Menurut definisinya, embun adalah peristiwa perubahan wujud uap menjadi cair akibat adanya selisih suhu. Pada kasus mobil di atas, suhu di dalam mobil lebih hangat ketimbang di luar, sehingga terjadilah embun di bagian yang hangat, yaitu di dalam mobil. Sebaliknya, pada kasus air es di dalam gelas, embun terjadi di luar gelas, karena di luar gelas suhunya lebih hangat. Jadi, kesimpulannya embun terjadi pada bagian yang lebih hangat. Semakin besar perbedaan suhunya, maka terjadilah tetesan-tetesan air.

Kembali pada kasus camera, saat terjadi hujan, maka suhu di luar akan menjadi dingin, sementara suhu di dalam camera lebih hangat akibat dari kerja rangkaian elektronik. Oleh sebab itulah terjadi pengembunan (persis seperti pada kasus mobil di atas). Sebenarnya ini peristiwa lumrah, namun cukup mengganggu. Setiap factory memiliki cara masing-masing untuk mengantisipasi hal ini, misalnya dengan memasang pipa kapiler, memperbaiki material, mengurangi disipasi daya agar rangkaian tidak panas serta upaya lainnya. Akan tetapi adakalanya masalah ini masih menggelayuti sebagian produk walaupun skalanya tidak besar. Nah, jika mengalami masalah ini, cobalah untuk memasang silika gel di dalam camera. Silika gel seperti ini banyak ditemui pada kemasan kapsul obat, dus sepatu ataupun produk elektronik, dengan ciri khasnya yang berupa peringatan "Do not eat". Jika bisa membeli, belilah silika gel yang baru, lalu pasanglah di dalam camera dengan bantuan double tape. Silika gel tidak boleh lama-lama terekspos ke udara bebas, karena kemampuannya menyerap uap air akan berkurang. Ilustrasi pemasangannya bisa seperti gambar di bawah ini atau disesuaikan dengan bentuk camera lainnya. 


Tapi perlu diingat, pada sebagian casing produk weatherproof camera di sana tertulis "Do not open". Untuk camera jenis ini kita tidak disarankan untuk membukanya -karena bisa merusak garansi- kecuali jika camera tersebut memang sudah mengalami pengembunan dan kita bermaksud memasukkan silika gel ke dalamnya. Selamat mencoba!

Sumber: tanyaalarm.blogspot.com atas seijin penulis.


13 April 2020

Simple CCTV Application for Home Surveillance

Aplikasi CCTV untuk rumah tinggal bisa dimulai dari yang sederhana sampai dengan yang lumayan canggih. Kendala utama aplikasi CCTV di rumah tinggal umumnya berkisar pada soal anggaran (budget). Itu pasti! Kendala kedua adalah soal fungsi yang biasanya tidak terlalu penting selain untuk mengamati "siapa sih di luar sana?". Oleh sebab itu banyak rumah tinggal cukup hanya memasang satu camera di depan yang mengarah ke pintu pagar. Sedangkan kendala ketiga adalah membanjirnya produk CCTV paket hemat, sehingga makin membingungkan owner dalam memilih produk mana yang sesuai dengan kebutuhan. Adapun kendala ke-4 adalah informasi produk yang simpang siur, ditambah dengan jarangya penjual (vendor) yang berani melakukan try before buy (coba sebelum beli).

Sebagai pembekalan, pada posting kali ini kami akan menjelaskan jenis konfigurasi CCTV sederhana untuk aplikasi di rumah tinggal. Sederhana di sini tidak identik dengan murah atau tidak canggih. Adakalanya kecanggihan satu sistem malah terletak pada kesederhanaan dan kemudahan dalam mengoperasikannya. Oleh sebab itu, peralatan elektronik dengan banyak tombol dan pengaturan pada umumnya kurang disukai oleh pemakainya (baca: user/customer). Bagaimana dengan anda? 

Sistem yang baik adalah sistem yang bisa memenuhi keinginan user, sekalipun tidak begitu canggih. Kami akan paparkan di sini sebagian dari peralatan sistem CCTV yang tidak begitu canggih tersebut. Panduan ini dianggap perlu untuk memperoleh pemahaman dasar, sehingga user dapat memilih sistem mana yang sesuai dengan kebutuhan dan anggarannya.

1. Switcher 


Jika memasang lebih dari satu camera, maka peralatan paling sederhana yang diperlukan adalah Switcher. Switcher hanya bisa menampilkan camera satu-satu secara bergiliran, baik dipilih secara manual ataupun auto. Pada mode auto, gambar akan berpindah dari satu channel ke channel lain dalam selang waktu tertentu, misalnya setiap 10 detik. Lamanya perpindahan ini disebut dwell time yang biasanya diatur dengan memutar knop di depan unit. Selain itu ada juga mode SPOT. Pada mode ini monitor hanya menampilkan satu channel saja (yang dipilih). Terakhir adalah mode BYPASS. Pada mode ini camera yang di-bypass tidak memperoleh giliran tampil di monitor. 






Kekurangan Switcher adalah user hanya bisa melihat satu camera saja dalam satu saat. Dengan kat alain, tidak bisa melihat semua camera dalam waktu bersamaan. Oleh karena itu, switcher kurang pas diterapkan sebagai solusi keamanan, karena ada momen yang luput dari pengamatan. Saat menampilkan satu camera, maka camera lainnya tidak bisa dilihat.

2. Quad Unit

Kelemahan Switcher bisa diatasi dengan unit ini. "Quad" artinya empat. Oleh sebab itu unit ini memiliki 4 input. Kelebihannya adalah bisa menampilkan 4 camera sekaligus maupun satu per satu, sehingga bisa berfungsi juga sebagai Switcher. Pada beberapa tipe ada yang dilengkapi dengan remote control, sehingga pengoperasiannya semakin mudah. Adapun istilah "Dual Page Quad" digunakan pada Quad yang memiliki input 8 channel. Dengan demikian diperoleh dua Quad, yaitu Quad A dan Quad B dalam satu perangkat. Ketimbang Switcher, Quad lebih cocok pada aplikasi CCTV untuk keamanan, karena bisa  menampilkan 4 camera sekaligus di layar monitor. Jadi user atau petugas keamanan bisa memantau semua lokasi sekaligus.



3. Multiplexer

Multiplexer bisa menampilkan channel yang lebih banyak, yaitu 8 atau 16 Channel. Untuk rumah tinggal, jumlah sebanyak itu sudah lebih dari cukup, sebab owner bisanya tidak mau "disibukkan" oleh urusan pengawasan seperti ini. Kelebihan multiplexer lebih terasa saat kita menghubungkannya dengan unit perekam (recording) yang pada masa lalu didominasi oleh video cassette recorder (VCR). Jika terhubung dengan Time Lapse Video Recorder, unit ini bisa menjalankan dua fungsi, yaitu menampilkan (Live) dan merekam (Record). Artinya saat owner memutar rekaman (playback), fungsi recording terus berjalan dan tidak terputus. Fungsi seperti ini dinamakan duplex. Ini tidak bisa dilakukan baik oleh Quad apalagi Switcher.

Instalasi multiplexer umumnya seperti ini:


Dengan semakin berkembangnya teknologi, lambat laun peran multiplexer digeser oleh kehadiran DVR, baik jenis Standalone DVR ataupun PC Base. Bisa dikatakan saat ini adalah era kejayaan DVR, karena semua fungsi switcher, quad dan multiplexer bisa dirangkum jadi satu. Selain itu yang paling menarik dari DVR adalah kemampuannya untuk merekam. DVR tidak memakai pita video, melainkan hard disk. Pada DVR, kejadian gambar yang rolling atau bergetar saat memutar rekaman  (playback) sudah tidak terjadi lagi. Inilah yang membuatnya populer saat ini.

Namun, pada beberapa instalasi kita masih memerlukan unit multiplexer, misalnya sebagai slave controller di ruang security (satpam). Hal ini dimungkinkan berkat adanya terminal loop through output yang ada di belakang unit. Dengan demikian kita bisa melakukan perluasan camera secara sambung menyambung (cascade).

Sumber: tanyaalarm.blogspot.com atas seijin penulis.