Showing posts with label Alarm Security System. Show all posts
Showing posts with label Alarm Security System. Show all posts

09 February 2010

Tahap Persiapan dan Basic Programming Panel DSC New Power Series

Ketahuilah, bahwa kecermatan dalam pemrograman alarm lebih diutamakan daripada kecepatan. Untuk memperoleh kecermatan dalam pemrograman, kita harus melakukan dulu langkah-langkah persiapan, yaitu:

1. Penandaan titik-titik sensor dan lokasinya.
2. Pembagian sensor ke dalam Zone 1, Zone 2 dan seterusnya.
3. Pengelompokan Zone ke dalam kelompok Delay, Instant, Interior dan 24H.
4. Penetapan Exit dan Entry Delay Time.
5. Penetapan Bell Time Out (Siren Time).


Dengan menguasai 5 elemen dasar di atas, kita dapat langsung melakukan uji coba alarm  melalui default user code.  Dalam contoh berikut akan penulis jelaskan langkah persiapan sebelum melakukan program pada panel alarm merk DSC untuk semua tipe. Susunan Tabel di bawah ini sangat membantu dalam hal kecermatan program. Buatlah dulu draft sesuai contoh di bawah ini sekalipun hanya dalam bentuk tulisan tangan.

Contoh suatu Instalasi Alarm di Rumah Tinggal
ZONE
DEFINISI
SENSOR
LOKASI
1
Delay 1 (01)
Outdoor PIR
Carport
2
Delay 1 (01)
IR Beam
Teras Depan
3
Interior (04)
Door Contact
Pintu Utama
4
Int.Stay Away (05)
Indoor PIR
R.Tamu
5
Instant (03)
Door Contact
Pintu Samping
6
Instant (03)
Door Contact
Pintu+Jendela Teras Belakang
7
Instant (03)
Door Contact
Pintu Teralis Halaman Belakang
8
24H (11)
Panic Button
R.Tidur Utama - R.Tidur Anak





Entry Delay
30 sec.
Waktu sebelum sirine aktif

Exit Delay
30 sec.
Waktu untuk keluar rumah

Bell Time
2 menit
Lamanya sirine berbunyi

Maintenance Code
9999
Code Arm-Disarm khusus untuk Teknisi

Installer Code
XXXX
Code untuk masuk Program

Setelah menetapkan draft, maka kita bisa mulai melakukan basic programming panel DSC sesuai contoh di atas sebagai berikut (tekanlah keypad sesuai dengan yang dicetak biru saja):

[*][8][Installer Code] - Masuk Program dengan Installer Code.

[001]           [01] [01] [04] [05] [03] [03] [03] [11] [#] -> Untuk Zone 1 - 8 
[005] [01] [030] [045] [030] -> Entry1=30 sec.;Entry2=45 sec.;Exit=30 sec        
[09]             [002]  -> Bell Time: 2 menit.        
[008]           [9999] -> Maintenance Code:9999
[006]           [XXXX] -> Ganti Installer default dengan code XXXX (rahasiakan code XXXX ini!)

[#] [#] - Keluar Program

Untuk masuk kembali ke mode program, tekanlah [*][8][XXXX], dimana [XXXX] adalah Installer Code yang baru, karena Installer Code default tadi sudah diganti. Oleh sebab itu, code ini menjadi penting agar bisa masuk program. Bagaimana, tidak sulit bukan?

(Bersambung)




















Belajar Cara Program Alarm

Untuk dapat memrogram panel alarm kita hanya perlu tahu beberapa hal, yaitu:
1. Mengetahui cara masuk program, sebab setiap merk alarm memiliki key-sequence sendiri.
2. Membedakan antara alamat/lokasi dengan isi data.
3. Mengetahui alamat lokasi mana saja yang selalu dipakai, sebab tidak semua alamat/lokasi harus diprogram.
4. Mengetahui key-sequence untuk keluar program.


Selain itu tentu saja kita harus sering-sering mencoba melakukan programming di atas meja sebelum terjun ke lapangan. Hal ini untuk mencegah situasi yang "out of control" di lapangan, terutama yang menimpa teknisi-teknisi junior. Penguasaan istilah alarm menjadi hal yang sangat membantu.

1. Mengetahui cara masuk program
Untuk masuk ke dalam program kita perlu mengetahui apa yang disebut dengan Installer's Code (Kode Teknisi). Code ini selalu ada pada setiap merk panel, dengan code awal yang berbeda-beda (biasa disebut dengan default code). Misalkan untuk merk A memiliki default Installer's Code 1111, merk B 4321, merk C 9999 dan seterusnya. Mengetahui key-sequence program maksudnya adalah mengetahui urutan penekanan keypad untuk masuk ke mode pemrograman, misalnya: [*][Installer Code][#], [Installer Code][#][#] dan sebagainya.

2. Membedakan antara alamat dan isi data
Pada buku program alarm (istilahnya Programming Worksheet) ada yang disebut dengan Address dan ada pula Isi Data. Dalam panel merk lainnya, Address ini disebut juga dengan Location. Address adalah alamat untuk menyimpan parameter, misalnya : 001-untuk Definisi Zone, 005-untuk waktu exit dan entry delay, 09-untuk lamanya bunyi siren dan lainnya. Termasuk alamat atau lokasi 006-untuk menyimpan Installer's Code. Penting bagi teknisi untuk dapat membedakan apakah saat ini programming berada di Address ataukah di Isi. Jika sedang berada di Address, maka ia mengetikkan address berikutnya kemudian mengisi data di sana. namun jika sedang berada di Isi, maka ia harus pindah dulu ke Address, baru menekan Address berikutnya dan mengis data di sana. Demikian seterusnya, Address-->Isi, Address --> Isi sampai program berakhir.

3. Mengetahui address mana saja yang umum dipakai
Ini menjadi penting, sebab setiap pabrikan menyusun programming worksheet dengan urutan yang tidak sama. Menandai address dan isi data dengan stabillo pada foto kopian programming worksheeet merupakan hal yang sangat membantu. Kita hanya fokus pada address yang ditandai saja, tanpa menghiraukan sederet alamat lainnya yang seandainya tidak diisipun tidak mengapa. 

4. Mengetahui cara keluar program
Ini adalah mudah, kita tinggal menekan tombol yang sama satu atau dua kali.

Satu hal yang perlu diingat lagi, bahwa: setiap merk alarm memiliki apa yang disebut dengan  reset, jadi kita tidak perlu khawatir untuk mencoba, selama tidak mengubah dulu Installer's Code-nya atau tetap mengingatnya selama percobaan.