Showing posts with label camera. Show all posts
Showing posts with label camera. Show all posts

29 April 2019

Apa Itu LPR (License Plate Recognition)? [Teori]

LPR (License Plate Recognition) atau disebut juga dengan ANPR (Automatic Number Plate Recognition) adalah salah satu aplikasi cctv untuk mengenali plat nomor kendaraan. Adapun penggunaan LPR diantaranya adalah sebagai berikut:
  • Identifikasi plat nomor kendaraan secara otomatis oleh Polisi. Diluar negeri aplikasi ini sudah hal yang umum.
  • Sistem parkir otomatis dimana pintu garasi/gerbang dapat terbuka secara otomatis hanya dengan mengenali plat nomor penghuni.
  • Otomatisasi sistem Parkir pertokoan. Dengan LPR sistem dapat mencatat plat nomor mobil yang masuk secara otomatis.
  • Access Control komplek perumahan atau apartment yang memungkinkan hanya kendaraan penghuni yang dapat masuk komplek.
Perangkat pada LPR.
Berikut minimal sistem pada LPR:
  1. PC dengan software LPR atau LPR hardware based.
  2. Kamera dengan spek khusus misal kamera dengan fitur eclipse atau kamera yang memang didesain khusus untuk LPR.
Adapun perangkat tambahan pada LPR jika digunakan pada parking system:
  1. Loop detector.
  2. Barrier Gate/Palang pintu.
Dan masih ada perangkat lainnya yang bisa diterapkan sesuai dengan kebutuhan.
Berikut wiring diagram tipikal sistem LPR pada sistem perparkiran:
wiring diagram tipikal pada sistem LPR
Penjelasan.
Ada dua tipe sistem LPR, software atau hardware based. Software based contohnya adalah Milestone XProtect dan biasanya kamera yang digunakan adalah kamera IP (IP Camera). Sedangkan contoh hardware based adalah dari Geovision GV-LPR. Solusinya lebih lengkap, bahkan ada yang standalone yaitu GV-DSP LPR V3. Solusi dari Geovision menggunakan kamera analog.

Terus terang saya belum pernah memasang sistem LPR sehingga saya masih ngeblank output pada LPR software based seperti apa? Sedangkan pada hardware based sangat jelas integrasi dari setiap modul input dan outputnya. Input dan output ini diperlukan untuk integrasi dengan sistem lain (mis. sistem perparkiran) dimana output dari LPR ini bisa mengendalikan buka tutup palang pintu barrier gate.
Tidak seperti aplikasi standar cctv, kamera yang digunakan pada LPR harus memenuhi beberapa syarat:
  1. Kamera tidak boleh ada fitur AGC (Automatic Gain) atau fitur yang dapat meningkatkan tampilan gambar kalaupun ada harus dimatikan. Sistem LPR mensyaratkan gambar yang digunakan benar-benar mentah (tidak ada enhancement).
  2. Kamera harus mampu menahan flood light. Apa itu flood light. Salah satu contoh flood light adalah cahaya langsung dari lampu sorot mobil. Kamera aplikasi standar cctv yang mempunyai fitur eclipse dapat digunakan. Fitur ini akan menekan cahaya lampu mobil menjadi gambar hitam (lihat gambar di bawah).
    eclispe featured camera
  3. Kamera harus dapat “melihat” plat nomor saat kondisi gelap.
  4. Kamera harus memiliki shutter speed yang mumpuni. Kamera dengan shutter speed rendah akan menghasilkan gambar buram pada objek yang bergerak.
    camera shutter speed

Cara Kerja LPR.
Detail cara kerja LPR terdiri atas 6 langkah yaitu:
  1. Lokalisasi Plat Nomor Kendaraan. Karena suatu image bukan hanya gambar plat nomor yang tertangkap maka pada step ini, software akan mencari dan menentukan aspek pada gambar yang merupakan plat nomor kendaraan.
    lokalisasi gambar plat nomor
  2. Orientasi dan Penghitungan Ukuran Plat Nomor. Software secara akurat mengkoreksi dan menghitung ulang ukuran gambar plat nomor.
    orientasi perhitungan plat nomor
  3. Normalisasi. Software akan mengatur kontras dan brightness dari gambar plat nomor.
    normalisasi
  4. Segmentasi Karakter. Pada step ini software akan memilah dan memecah gambar alphanumerik pada plat nomor menjadi gambar terpisah setiap huruf atau angkanya.
    segmentasi karakter
  5. OCR (Optical Character Recognition). Software LPR pada step ini berfungsi seperti scanner, dimana akan mengubah gambar menjadi teks.
    OCR
  6. Analisis Sintaks/Geometri. Langkah software untuk menentukan susunan teks apakah memenuhi kriteria penomoran plat nomor atau tidak.
    analisis sintaks geometri


Sekian paparan singkat tentang LPR di atas yang saya rangkum dari berbagai sumber semoga bermanfaat…

28 April 2019

Penyebab Hitam Putih Kamera CCTV Pada Mode IR/Day Night

Cahaya merupakan energi dalam bentuk radiasi gelombang elektromagnetik. Seperti kita ketahui gelombang elektromagnetik ini mempunyai panjang gelombang. Perbedaan gelombang inilah yang menentukan warna dan tipe cahaya. Panjang gelombang yang dapat dilihat manusia kira-kira 400 nm s/d 700 nm. Kamera CCTV dapat “melihat” diluar panjang gelombang manusia, seperti Infra-Red (715 – 900 nm).
spektrum warna
Sifat cahaya tergantung dari material/permukaan objek yang jatuh padanya apakah itu dipantulkan, disebarkan, atau diserap.
Panjang gelombang cahaya yang berbeda-beda yang jatuh pada manusia itulah yang diterjemahkan otak sebagai warna dari 400 nm (warna ungu) s/d 700 nm (warna merah). Cahaya putih merupakan gabungan dari semua panjang gelombang cahaya yang terlihat dalam waktu bersamaan.

Objek berwarna memantulkan cahaya secara selektif, dimana hanya akan memantulkan cahaya yang dapat dilihat oleh mata, sisanya diserap oleh objek tersebut. Contohnya bunga berwarna merah yang mengandung molekul pigmen yang menyerap semua cahaya putih dan  hanya memantulkan cahaya gelombang warna merah. Oleh karenanya cahaya putih digunakan juga sebagai “colour corrected” supaya warna objek yang dilihat mendekati warna sebenarnya.
Panjang gelombang cahaya pada spektrum yang lebih rendah dari spektrum normal mata manusia adalah ultraviolet (UV). UV ini dapat membakar kulit, karenanya sangat tidak aman untuk CCTV. Spektrum cahaya IR (Infra Red) berada di atas spektrum normal mata manusia.
Cahaya IR tidak dapat dilihat oleh mata manusia, tetapi kamera cctv monochrome dapat melihatnya. Panjang gelombang cahaya IR ada diantara 715 dan 1100 nm. Itulah sebabnya kenapa kamera dengan mode IR hanya dapat menampilkan gambar hitam putih, karena cahaya berwarna berada pada spektrum lebih rendah 400 – 700 nm.
Sekian artikel kali ini, semoga bermanfaat…

19 April 2019

Apakah Anda Tahu Maksimum TVL DVR?

Sebenarnya tidak ada korelasi langsung antara TVL dengan resolusi DVR. Sesuai dengan singkatan TVL yaitu Television Lines, parameter ini lebih ditujukan untuk tampilan live view pada display monitor bukan hasil rekaman.

Kualitas rekaman kamera ber-TVL tinggi sangat bergantung pada settingan resolusi DVR. Kamera ber-TVL tinggi dengan resolusi DVR yang di set pada resolusi CIF akan menghasilkan gambar rekaman yang buruk, karena maksimal TVL pada resolusi CIF adalah 270 TVL. Setinggi apapun TVL kamera, jika DVR diset pada resolusi CIF makan akan menjadi mubazir alias sia-sia. Lalu dari mana nilai 270 TVL didapat? Berikut formulanya:

rumus TVL to resolusi DVR

Dari formula tersebut didapat TVL maksimum pada resolusi CIF = 270 TVL, dan pada resolusi D1 = 540 TVL. Baca disini untuk penjelasan resolusi dvr. Berdasarkan formula tersebut jangan heran hasil rekaman pada settingan CIF akan sangat berbeda (baca: jelek) dengan tampilan live view. Solusinya adalah dengan mengubah resolusi record dari CIF ke Half D1 atau D1.

Lalu bagaimana dengan kamera ber-TVL tinggi seperti 650 TVL dan 700 TVL? Karena maksimum TVL pada DVR standar adalah 540 TVL maka kamera tersebut hasil rekamannya akan sama dengan kamera ber-TVL 540.

Baik kamera dengan TVL 650 ataupun 700, keduanya menggunakana CCD 960H. Kamera dengan CCD 960H ini memerlukan DVR 960H juga. DVR 960H mempunyai kemampuan untuk merekam dengan resolusi 928 x 480 dan display live view Full HD (1920 x 1080p). Tunggu ulasan berikutnya tentang DVR 960H ini.

Apa Itu Effective Pixel Pada CCD?

Pernahkah anda membaca atau memperhatikan spek Total Pixels ataupun Effective Pixels Numbers dari suatu kamera, seperti gambar di bawah ini?

spek pixel ccd

Tidak semua merk mencantumkan spek diatas terutama kamera tidak ber-merk (OEM alias merk yang dibuat sendiri).


Pixels yang tercantum di spek tersebut harap dibedakan dengan pixels pada gambar ataupun resolusi output DVR. Pixels tersebut merujuk ke titik yang terdapat pada permukaan sensor kamera (CCD).

Satu pixel pada sensor kamera akan menerima/menangkap cahaya yang jatuh dari lensa dan mengubahnya ke sinyal elektrik. Semakin banyak pixel pada sensor, maka semakin banyak pula kemampuan CCD untuk menerima cahaya, sehingga output gambar yang dihasilkan semakin tajam.

Total Pixels Number mendefiniskan keseluruhan titik yang terdapat pada suatu sensor. Sedangkan Effective Pixels Number mendefiniskan banyaknya titik pada sensor yang benar-benar menghasilkan gambar pada suatu kamera.

ccd pixels

Pada gambar di atas terlihat ada beberapa area. Area A dan B inilah yang disebut dengan Effective Pixels Number, dan area ini sajalah yang benar-benar menerima cahaya dari lensa (lingkaran merah), sedangkan sisanya tidak. Area A dan B merupakan area pengaturan ukuran lensa (focal length).

Refrensi:

30 May 2011

Masih Seputar IR Camera


Tidak dipungkiri, bahwa hasil camera Infra Red (IR) tidak selalu sesuai dengan harapan. Dalam beberapa kasus, sering kita jumpai cahaya IR dari camera tidak bisa menjangkau semua cakupan objek, sehingga hasil gambar masih jauh dari memuaskan. Pasalnya, pada beberapa merk, sinar IR hanya berpusat di tengah objek, sedangkan di sekelilingnya masih kelihatan gelap. 

Selain camera IR, ada pula Day&Night Camera (D&N) yang tidak dilengkapi IR. Kendati tidak dilengkapi dengan IR, namun adakalanya camera D&N sudah cukup mumpuni untuk daerah-daerah gelap, sekalipun tidak gelap total.



Persoalan Utama: Kuat Cahaya!
Saat mencari camera outdoor untuk kebutuhan malam, kita dihadapkan pada persoalan seberapa kuatkah cahaya yang ada pada malam hari? Apakah kita dibolehkan untuk menambah penerangan ataukah membiarkan camera bekerja dengan cahaya apa adanya?


Jika dimungkinkan untuk menambah lampu penerangan, maka sejujurnya cara inilah yang paling cepat dan tepat dalam mengatasi problema ini. Cuma, seberapa besar penerangan yang diperlukan? Objek mana saja yang perlu diterangi? Penerangan jenis apakah yang ideal? Semuanya masih bersifat tentatif, bukan?


Seperti pernah kami paparkan, bahwa untuk menilai bagus tidaknya satu camera, maka secara objektif hal itu hanya bisa dilakukan dengan mencobanya langsung di lapangan. Nah, jika ada kesempatan dari vendor yang bonafide untuk mencoba langsung dalam kondisi real, maka manfaatkanlah kesempatan ini.


1. Setelah ada gambaran mengenai kisaran harga dan biaya instalasinya, maka     pilihlah dua tipe camera yang mewakili, yaitu tipe IR dan tipe Day&Night (tanpa IR). Pastikan budget anda mencukupi untuk kedua tipe itu.


2. Sedapat mungkin tempatkanlah camera di atas tripod. Arahkan camera pada objek yang sebenarnya,  sekalipun nantinya dipasang lebih tinggi.


3. Stay natural. Biarkan dulu cahaya lampu apa adanya, bahkan tidak ada cahaya sama sekali. Perlu diketahui, kita akan mencoba dua tipe camera berbeda, dimana cahaya lampu dan IR akan saling memengaruhi.


4. Pakailah DVR untuk meng-capture atau merekam hasil gambar. Waktu yang dirasa paling pas untuk mengetahui performa camera pada malam hari adalah antara pukul 18:00 - 19:00, yaitu saat matahari terbenam dan malam mulai tiba. Waktu ini mungkin dirasa pas pula bagi vendor, karena tidak terlalu malam.


5. Cobalah camera satu per satu, boleh yang tanpa IR dulu, setelah itu camera IR. Jangan mencoba bersamaan, karena cahaya IR akan "tertangkap" oleh camera tanpa IR.


6. Perhatikanlah hasilnya. Manakah yang menurut anda paling pas?


Kesimpulan
Parameter camera yang tercantum di dalam spesifikasi teknis tenyata masih perlu dibuktikan langsung di lapangan. Pasalnya, parameter itu sifatnya kuantitatif, sementara mata kita hanya bisa bekerja secara kualitatif. Namun persoalannya tidak semua vendor yang mau dan bisa melakukan "try before buy", sehingga jangan heran apabila kualitas camera yang dipasang ternyata tidak sesuai dengan harapan. Hanya vendor tertentu saja yang bisa dan mau untuk melakukannya.