05 July 2013

Sekilas Tentang Alarm Monitoring (3)

                                                       

Receiver Phone Number
Receiver phone number adalah nomor telepon pusat monitoring. Jika pusat monitoring berada di luar kota atau panel alarm memakai gsm landline, maka perlu diawali dengan kode area, misalkan 021 untuk ibukota atau 022 untuk kota Bandung. Jika pusat monitoring tersebut memiliki IP receiver, maka yang "ditembak" adalah alamat IP dan port receiver yang bersangkutan, misalkan 202.67.88.30 di port 3061. Tentu saja alamat IP ini mesti permanen, bukan dynamic IP. 

Account ID
Account ID adalah identifikasi pelanggan atau nomor pelanggan. Pada format CID, nomor ini terdiri dari 4 digit. Untuk pusat monitoring besar, dengan lebih dari 9000 pelanggan, komposisi 4 digit ini mungkin dirasakan kurang. Namun, tidak setiap pelanggan tetap "setia" menggunakan layanan ini dengan berbagai faktor. Oleh sebab itu ada nomor-nomor yang tidak aktif lagi, sehingga bisa dipakai oleh pelanggan lainnya. Account ID ini diisikan oleh teknisi ke dalam panel alarm di masing-masing lokasi.


Format Komunikasi
Dalam alarm monitoring dikenal istilah format komunikasi (communication format). Istilah ini mengacu pada protokol yang dipakai panel alarm agar ia bisa berkomunikasi dengan receiver di pusat monitoring. Protokol yang populer digunakan saat ini adalah DTMF CID (dibaca: si-ay-di) yang merupakan singkatan dari Contact ID. Ada pula format SIA FSKScantronic dan lainnya. Pada umumnya alarm receiver masa kini bisa menampung semua format komunikasi standar yang ada, sehingga sering disebut multi format alarm receiver. Bukan pada tempatnya bagi kami untuk mengatakan mana yang bagus, sebab semua format tersebut sudah diakui sebagai standar industri alarm dan dipakai selama puluhan tahun tanpa masalah.

Reporting Codes
Reporting codes adalah kode standar untuk mendeskripsikan kejadian. Tergantung dari format komunikasi yang dipakai, maka deretan kode inilah yang nantinya dikirim ke pusat monitoring. Sebagai contoh, pada format CID, kode 130 menyatakan burglary (pencurian), 131 sebagai alarm di zone perimeter (instant), 134 adalah alarm di zone delay (entry/exit), 301 sebagai ac loss (listrik mati), 302 low battery (baterai panel alarm lemah) dan sebagainya. Kode-kode reporting ini di-generate secara otomatis oleh panel alarm, sehingga -jika tidak ada keperluan khusus- teknisi tidak perlu memrogramnya satu per satu ke dalam panel. Adalah tugas monitoring software untuk memecah kode ini ke dalam data yang informatif, sehingga dimengerti oleh operator.

Pada uraian mendatang insya Allah kami akan lanjutkan dengan ilustrasi, seperti apakah tampilan pada layar monitor operator CMS saat menerima sinyal alarm? Stay tune!

04 July 2013

Pertimbangan Saat Akan Membeli Alarm Rumah


Kali ini kami sajikan langkah demi langkah saat kita akan membeli alarm rumah. Berkonsultasilah dengan penjual seputar masalah ini, sehingga mereka bisa memberikan harga dan sistem yang terbaik bagi anda. Semoga bermanfaat.

Langkah 1: Mulailah dengan mengamati sekeliling rumah kita untuk menentukan ada berapa banyak jendela, pintu dan area luar yang perlu dilindungi. Tuliskanlah semuanya ke dalam satu catatan. 

Langkah 2: Tentukan lokasi yang pas untuk meletakkan panel control dan keypad. Tempat yang bisa dipakai untuk keypad umumnya adalah di ruang tidur, dekat pintu masuk, ruang kerja ataulokasi lain yang dianggap paling aman.

Langkah 3: Kira-kira seberapa jauhkahjendela dan pintu dari panel control. Ini akan memberikan gambaran berapa panjang kabel yang harus ditarik apabila sistem alarm memakai kabel. Jika memilih sistem wireless, maka hal ini menjadi gambaran apakah sensor bisa berkomunikasi dengan panel atau tidak. Perlu diingat: memasang sistem kabel di bangunan jadi adalah lebih sulit dan memerlukan skill tersendiri. Pelajarilah lebih lanjut mengenai perbedaan antara sistem kabel dengan wireless. 

Langkah 4: Tentukan apakah kita ingin memakai jasa alarm monitoring?  Jika ya, maka kita harus persiapkan biaya per bulanannya. Ada satu alternatif yang lebih murah, yaitu dengan memasang voice dialer  yang akan menghubungi  telepon pribadi atau nomor telepon lain jika terjadi alarm.

Langkah 5: Catatlah kebiasaan sehari-hari keluarga kita. Apakah ada yang sering bangun tengah malam untuk mencari cemilan atau pergi ke kamar mandi? Apakah ada hewan peliharaan yang dibiarkan berkeliaran dalam rumah? Apakah anda memiliki harta berharga yang membutuhkan peralatan keamanan lebih canggih, seperti camera CCTV?  Kondisi ini akan memengaruhi penempatan motion sensor -semisal PIR indoor-  dan sensor lain yang kita butuhkan, misalnya door contact di pintu-pintu penghubung antar ruangan.

Langkah 6: Tidak perduli kita memilih sistem kabel atau wireless, semua sistem  tersebut harus mampu memantau seluruh area di rumah. Setiap jendela, pintu dan perangkat lain yang berhubungan ke dalam sistem dianggap sebagai sebuah zone. Jumlah zone dalam satu sistem bervariasi antara satu merk dengan yang lain. Sebagai contoh, panel control wireless dengan kapasitas sampai dengan 28 zone, pada umumnya sudah lebih dari cukup untuk melindungi satu rumah tinggal. 

Langkah 7: Sadarilah bahwa jika kita memilih sistem kabel, maka teknisi (installer) harus menarik kabel dan mengebor beberapa lubang di dinding. Jika memilih sistem wireless, jangkauan transmisi harus cukup untuk menutupi seluruh tempat dan menjangkau sensor terjauh terjauh dari panel control. Ini adalah trade-off antara sistem kabel dengan wireless.

Langkah 8: Sangat penting pula untuk melengkapi sistem keamanan rumah dengan sensor tambahan, seperti detector CO (carbon monoxide) di sekitar area garasi, detector kebocoran gas elpiji di dapur, detector luapan air (flood detector) di area basah dan semisalnya. Pertimbangkan pula untuk memasang satu atau beberapa tombol panic, selain panic button yang ada pada remote control sistem wireless. 

Langkah 9: Sistem alarm rumah harus user-friendly. Salah satunya cirinya adalah saat penggantian atau pembuatan PIN dapat dilakukan dengan mudah dan prosedurnya sederhana. Singkatnya, semua anggota keluarga yang dewasa dapat belajar cara mengoperasikan sistem, tanpa ada kesan ribet.

Langkah 10: Pastikan kembali soal garansi, apakah meliputi instalasi kabel ataukah hanya produknya saja. Pastikan pula apakah barang yang rusak dalam masa garansi akan diganti baru atau diperbaiki. Masa garansi yang wajar -misalkan 2 tahun- lebih layak dipertimbangkan ketimbang yang lama, tetapi penjualnya sulit dihubungi, teknisinya tidak kunjung datang atau produknya sering rewel. 

13 June 2013

Problematika Camera Infra Red (3)

Adanya dua camera IR indoor yang dipasang berhadapan
Jika dalam satu ruangan terpasang dua camera IR, maka kebanyakan problem yang terjadi adalah sinar infra red saling menggganggu satu sama lain. Ini ditandai dengan adanya bayangan putih, sehingga gambar tampak buram.  Penanganannya tetap mengacu pada rule of thumb mengubah arah salah satu camera. Jika ini tidak memungkinkan, bisa ditempuh dengan cara mematikan infra red di salah satu camera, bahkan di kedua-duanya. Sebagai pengganti cahaya, kita bisa menambahkan lampu downlight (bila mungkin) atau infra red illuminator pada posisi yang tepat. Selama memungkinkan, bisa juga dipertimbangkan dengan mengganti camera dengan tipe Day&Night (tanpa IR).


Pengaruh debu, sarang laba-laba, goresan dan sidik jari pada cover
Debu, kotoran atau sarang laba-laba yang menempel pada cover oleh infra red akan diterjemahkan sebagai objek yang memantul, sehingga mengganggu kualitas gambar. Gambarannya lebih kurang seperti ini:


Perhatikan efek yang terjadi pada latar belakang, tampak putih dan tidak jernih, bukan? Nah, masalah ini dapat diatasi hanya dengan membersihkan cover. Perlu diingat, saat membersihkan gunakanlah lap khusus yang tidak menggores, seperti bahan microfiber (lap kacamata) atau plas chamois (kanebo). Ini untuk menghindari tergoresnya cover yang justru akan mendatangkan masalah baru.

Satu hal lain yang sering luput adalah sidik jari. Saat menutup camera -khususnya yang berjenis dome- adakalanya sidik jari kita menempel pada cover tepat di depan lensa. Hal ini menyebabkan camera menjadi buram dan memantulkan infra red. Cover transparan pada camera dome senantiasa dilindungi oleh lembaran plastik dan baru dilepas saat cover sudah terpasang. Namun, saat membuka cover kita jarang memperhatikan hal kecil ini. Akibatnya, cover dome penuh dengan bekas sidik jari. Tidak heran jika ada pabrik yang melengkapi produknya dengan sarung tangan putih berbahan halus. Jika ada, pakailah sarung tangan ini saat menutup atau membuka cover, lalu bersihkanlah bekas-bekas sidik jari dengannya.

Penutup
Masalah umum yang terjadi pada camera IR seperti yang telah kami jelaskan adalah lumrah dan bisa ditangani dengan menerapkan rule of thumb sederhana. Tergantung tingkat kompleksitas di lokasi pemasangan, adakalanya kita harus bekerja secara bertahap sebelum masalahnya benar-benar tuntas. Sampai jumpa!

11 June 2013

Streaming Video DVR Geovision via Skype

Anda pasti tahu kan Skype? Dengan aplikasi ini anda dapat bertukar pesan dan berbicara langsung layaknya telpon lengkap dengan streaming video dengan sanak saudara dan handai taulan. Nah bagaimana jika yang menelpon anda adalah DVR yang memberitahu ada kejadian pada salah satu channelnya. Lebih dari itu bukan teks saja yang disampaikan tapi live streaming dari salah satu lokasi yang anda pasang DVR. Tertarik? Ok, kita lanjut pembahasannya.

Fitur tersebut adalah salah satu fitur DVR Geovision yang bernama Geovision Skype Utility. Seperti tercantum dimanual-nya, fitur ini memungkinkan anda untuk menerima notifikasi berupa teks dan bahkan live view pada skype anda, saat ada motion detection atau input trigger.

Berikut hal-hal yang harus dipersiapkan untuk mengaktifkan fitur ini:

  1. DVR Geovision dengan versi software 8.5.6.0.
  2. 2 account skype.
  3. PC Client atau gadget dengan software skype yang sudah terinstall.
  4. GV-Skype Video Utility yang ada di piringan DVD installer Geovision.

GVSkype-Video-Utility

 

Problematika Camera Infra Red (2)

Pantulan dari lampu infra red
Persoalan inilah yang boleh dikatakan paling sering terjadi. Penyebabnya bisa bermacam-macam, namun sebagai pedoman  (rule of thumb) dalam troubleshooting, bisa dirinci sebagai berikut:


1. Hindari refleksi dari dalam casing. Ketahuilah, bahwa semakin naik arah camera mendekati 90 derajat, resiko pemantulan semakin tinggi, karena cover dome bagian dalam akan tampak dan memantulkan infra red. 




Jadi pedomannya adalah: hindarilah objek yang memantul, baik itu dari dalam casing dome itu sendiri atau dari luar dengan cara mengatur kembali arah camera.

2. Hindari juga objek yang memantul, seperti: lantai, dinding, langit-langit dan permukaan lain yang berwarna putih. Selain menimbulkan efek silau di siang hari, objek seperti inipun berpotensi memantulkan infra red di malam hari.

3. Jangan memasang casing tambahan atau memasang camera di balik kaca.

4. Perbaiki posisi semua karet penutup, baik di sekitar lampu led, maupun di sekeliling camera, jangan sampai miring atau dudukannya tidak pas.

5. Kencangkan semua sekrup cover camera (jika ada) jangan ada yang longgar.

Lingkaran di tengah-tengah (halo effect)
Pernahkah anda melihat hasil gambar camera IR pada kondisi gelap seperti ini? Masalah ini bisa saja terjadi, bahkan pada merk yang termasuk bagus sekalipun.


Gejala ini sering disebut sebagai halo effect dan ini sangat lumrah terjadi di beberapa tipe camera IR. Penyebabnya adalah lampu IR yang terlalu menyebar dan memantul melalui cover dalam intensitas kecil. Walaupun kecil, tetapi dampaknya sangat menganggu. Sekali lagi, masalah ini bisa diatasi dengan menerapkan salah satu dari rule of thumb di atas. 

Pengembunan
Masalah ini kerap terjadi, khususnya pada camera tipe outdoor, walau tidak menutup kemungkinan terjadi pula pada tipe indoor yang dipasang di outdoor. Penanganannya telah kami paparkan di sini, silakan rujuk kembali kalau mau.

Lensa yang tidak fokus
Pernah seorang client mengganti lensa camera IR standar pabrik (6mm) dengan lensa 3.8mm dengan harapan bisa memperoleh pandangan yang lebih lebar. Namun, apa yang terjadi? Alih-alih bagus, hasilnya malah terlihat buram seperti ini. 

Jadi, pertimbangkanlah jika kita ingin mengganti lensa dengan ukuran lebih kecil, karena -menurut apa yang kami alami- hal ini bisa menimbulkan pantulan dan out of focus

Kualitas material cover (penutup camera)
"Ada harga ada barang", demikianlah pameo yang selama ini sulit dipatahkan. Kualitas cover memang ikut andil dalam menciptakan pantulan. Cover yang mudah buram dan tergores, boleh jadi merupakan biang keladi dari semua itu. Berbeda dengan cover yang bening, kokoh dan halus, maka permasalahan ini bisa diminimalisir. Oleh sebab itu beberapa fabrikan ada yang menyediakan cover pengganti seandainya cover aslinya tergores atau materialnya kurang bagus. Namun -sekali lagi- sebelum mem-vonis produk, cobalah tangani dulu dengan rule of thumb di atas.