23 January 2018

Masih Menggunakan DDNS? Begini Settingan CCTV dengan 2 Routernya

Disclaimer:
Postingan ini merupakan pindahan dari blog lama saya ---> Blog Lama. Silahkan copas, dengan menyertakan sumber aslinya. Copas boleh dengan sumbernya, MALING CONTENT jangan ya! 
Artikel ini dibuat saat internet dari telkom masih menggunakan Speedy alias ADSL. Saya kira masih relevan untuk topologi tertentu terutama settingan internet CCTV menggunakan DDNS.
Happy Reading!

Tidak seperti modem ADSL, ONT Fiber Optic Indiehome dipastikan sudah berfungsi sebagai wifi sehingga tidak diperlukan lagi alat tambahan untuk pembuatan hotspot. Tapi Seringkali di lapangan ditemukan topologi jaringan di customer dengan 2 router atau 2 wifi.

Kesulitan yang sering dihadapi saat harus menghubungkan DVR ke router wifi yang berfungsi sebagai hotspot, bukan langsung dicolokan ke modem ADSL/ONT Fiber Optic Indihome. Topologi seperti ini membuat proses open port DVR jadi lebih sulit.

Solusi paling mudah adalah dengan menambahkan hub/switch ke modem ADSL, setelah itu baru dibagi ke router wifi dan DVR.
dvr dengan 2 router
Jika dikehendaki solusi cost effective, alias tidak harus mengeluarkan uang untuk membeli alat tambahan maka hal yang bisa dilakukan adalah dengan mengoptimalkan settingan di masing-masing device. Saya akan menjelaskan settingan yang dapat diterapkan dan tentunya sudah terbukti berhasil.

Settingannya sebagai berikut (diasumsikan network+internet sudah berfungsi, baik itu via kabel mauapun hotspot):

SETTINGAN PERTAMA DVR DENGAN 2 ROUTER 

Perhatikan gambar di bawah. Atur dan sesuaikan koneksi dan settingan router dengan DVR seperti berikut.

Pengaturan Interkoneksi Kabel.
Ubah koneksi RJ45 dari modem ADSL –> koneksi awal modem adalah dihubungkan ke colokan (port) WAN. Nah cabut dan pindahkan colokannya ke port LAN.
topologi DVR with hotspot thru port LAN

Pengaturan Modem ADSL/ONT Fiber Optic.
Konfigurasi mode koneksi tetap seperti di awal yaitu : PPPoE (always ON), Untuk ONT Fiber Optic defaultnya memang sudah seperti ini alias always ON, biarkan saja. Pastikan DHCP : ON.

menu dhcp modem adsl

Pada router satunya lagi (pada gambar router wifi 4 port) pastingan settingan DHCP : OFF. Ini dilakukan agar IP Address otomatis didapat dari modem ADSL atau ONT Fiber Optic, dan mencegah agar tidak ada rebutan pooling DHCP. 

menu dhcp router wifi
Setelah disetting seperti di atas baru dilanjut dengan open port.

Penjelasan Settingan Pertama.
Settingan ke-1 membuat router wifi 4 port murni hanya dijadikan sebagai hub-switch plus-plus. Selain berfungsi sebagai hub-switch biasa, juga berfungsi sebagai hotspot. Laptop yang terhubung ke router wifi akan mendapatkan IP Address secara otomatis dari modem ADSL/ONT Fiber Optic.


SETTINGAN KEDUA DVR DENGAN 2 ROUTER


Oiya, settingan kedua ini hanya berlaku untuk internet dengan sistem koneksi bridge (dial up), saya belum pernah menemukan cara untuk nge-bridge ONT Fiber Optic.

Seperti pada settingan yang ke-1, atur dan sesuaikan topologi jaringan ditempat anda dengan gambar di bawah. Pastikan colokan dari modem ADSL  –> router wifi ke port WAN.

topologi DVR with hotspot bridge

Pada Modem ADSL pastikan settingannya sebagai berikut:
Mode koneksi : Bridge (Dial Up).
DHCP : OFF.

Adapun settingan pada router wifi adalah sbb:
Cari menu WAN pada router wifi, dan pilih PPPoE, setelah itu isi user account speedy(lihat gambar di bawah). Untuk DNS saya gunakan DNS google supaya lebih simple dan gampang diingat, kalau menghendaki DNS Telkom silahkan di google saja.
Pastikan DHCP : ON.
PPPoE on router wifi

Penjelasan
Dengan settingan ke-2 ini modem ADSL murni kita jadikan sebagai modem dial-up. Settingan virtual port/port forwarding, ddns, tidak akan berpengaruh terhadap DVR. Dan semua pengaturan dilakukan di router wifi baik itu port forwarding/virtual server, ddns, dan yang lainnya.

22 komentar:

Masbhay said...

mas rzl, di penjelasan setingan 2 wifi routernya kayaknya DHCP ON mas. Bukan OFF. Karena di gambar setingan 2 DHCPnya ON.
CMIIW. Salam.

r1zi said...

 terima kasih banyak Masbhay koreksinya... sudah saya perbaiki...

Masbhay said...

Kalau menurut Ms Rzl dari 2 setingan itu manakah yang lebih baik? Thx mas...jd banyak nanya..:)

r1zi said...

Kalem aja Masbhay kalo banyak yang nanya berarti artikel saya ada yang baca, lebih bagus lagi kalo ada yang ngoreksi... :-).
Saya lebih suka settingan yang ke-1, lebih simpel. Berdasarkan pengalaman di lapangan sangat repot untuk mengumpulkan data user account speedy, belum lagi user account router wifi. Biasanya client tidak terlalu peduli soal data tersebut.

Masbhay said...

Ms Rzl, nanya lagee :-)...bukankah di router wifi-nya tersedia port nganggur. Bawaannya biasanya 1 wan 4 lan. Kenapa harus nambah switch lagi. Seharusnya malah lebih simple tanpa switch. Namun jika penggunaan switch karena alasan port DVR jadi susah dibuka kenapa bisa begitu ya mas? Karena yg baru saya seting tanpa switch. Mohon pencerahan. Thx. 

r1zi said...

Betul sekali Masbhay. Ilustrasi di atas sebenarnya baik settingan ke-1 maupun settingan ke-2 bisa tanpa hub/switch. Saya terpengaruh sama topologi yang saya gunakan dikantor, topologinya seperti itu karena saking banyaknya device yang harus saya test pada saat yang bersamaan sehingga saya harus nambah 1 hub/switch. Maaf kalo ilustrasi di atas membuat bingung.

Masbhay said...

Sekedar sharing ms rzl. Mungkin pembaca setia blog ini juga banyak menemukan kendala. Setingan sudah OK. Secara lokal akses sudah ga ada masalah, kemudian di DYNDNS juga no problemo (hostname). Masalah sering timbul ketika dyndns gagal meresolve IP address DVR. Ahirnya yang tadinya bisa diakses dari luar, tidak bisa lagi. Banyak yang menjadi frustasi..(termsuk saya..ha..ha.....). Ahirnya setelah mempelajari dari sana-sini, googling juga, pokoke segala saran dicoba. AHIRNYA saya menemukan kesimpulan sendiri bahwa:
1. Issue Port, menjadi bagian yang paling penting. Selama port masih terbuka, maka selama itu pula kita bisa mengakses DVR dari luar.(internet). Secara lokal port berapapun masih bisa di'makan' oleh DVR. Tapi bila sudah konek ke internet itu semua tergantung dari provider ISP yang digunakan.
2. Quality of Internet
Saya sangat agree dengan ms rzl, biar bagaimanapun akses internet yang terbaik tetap cabling. Boleh-boleh saja DVR terhubung dengan internet modem 3G. Tapi seperti dalam ulasan tulisan ms rzl tentang penggunaan 3G, ternyata banyak kendalanya. Sinyal naik turun, port kadang kebuka, kadang tertutup, dll. Semua itu tentu saja tidak menjadi efektif dan menjadikan update ke DYNDNS gagal. (abuse).
Demikian ms, mohon maaf bila kepanjangan komennya. Mudah-mudahan bermanfaat.
Salam.

r1zi said...

wah... good comment Masbhay. Secara tidak langsung jadi nambah kualitas artikel saya Masbhay... Keep up the good comment

Dfdsa said...

terima kasih, setelah saya baca artikel ini, langsung dvr saya bisa diakses lagi. saya pakai settingan 1. sangat membantu.

r1zi said...

Alhamdulillah bisa membantu... Terimakasih kunjungan dan komentarnya...

hendra said...

bos gimana cara settingnya kalau 1 router 4 dvr agar bisa diaksess internet semua dvr nya ???

r1zi said...

Bedakan saja IP Address dan portnya. Terus buka port masing-masing DVR di virtual server/port forwarding, misal:

DVR 1 : 192.168.1.2 PORT: 81
DVR 2 : 192.168.1.3 PORT: 82
DVR 3 : 192.168.1.4 PORT: 83
DVR 4 : 192.168.1.5 PORT: 84
Dengan IP Address ruter 192.168.1.1.
Semoga membantu...

Dangmelza said...

terima kasih atas informasinya

r1zi said...

 Sami-sami Bpk Dangmelza

Parno Tukirin said...

Permisi Bos, minta tolong dong penjelasan lengkap cara seting pada gambar pertama paling atas dari awal sampe akhir, trus sama gmn cara seting ip wireless camera ke router wifi 4 port sama cctv ke dvr pada gambar diatas, "newbie100%". tlg kirim ke email gondorkalam@gmail.com please

cctv aspect said...

Bisa atuh Gan...
Yang penting IP Address masih satu segment. Misal DVR 192.168.1.23, maka client (mis. laptop) harus 192.168.1.x (x=2 s/d 254). Yang membedakan cuma media hantaran saja. Wifi via RF sedangkan UTP kan kabel.

cempoy said...

gan mw tanya ni,,,

lw settingan yg di atas d aplikasi-in kira2 ada ngaruh gak sm wifi nya ??

Mohamad Rizal Fahlevi said...

Pada prinsipnya baik kabel maupun wifi adalah sama fungsinya, yaitu sebagai media transfer data. Bedanya kabel berupa tembaga, sedangkan wifi berupa RF (frekuensi radio). Karena berbeda media biasanya transfer rate data akan menyesuaikan. Seperti kita ketahui kabel maksimum bandwidth LAN adalah 100 Mb sedangkan wifi 54 Mb (dan masih tergantung sinyal).
Pertanyaannya saya perjelas saja. Kalau ngaruh ke kualitas sinyal jelas tidak ada hubungannya.
Kalau ngaruh ke bandwidth lokal? Ngaruh saat ada yang streaming via wifi. Kalau dirumah tidak akan terasa. Kalau wifinya digunakan untuk hotspot jelas kerasa.
Konfigurasi wifi diatas digunakan saat pemilik rumah menggunakan laptop, ipad, iphone, dan smartphone lainnya untuk "melihat" kameranya. Dengan adanya wifi jadi simpel.

Semoga tidak puas dengan penjelasan saya....
Silahkan dishare kalau ada pengelaman yang berbeda dengan saya...

Purba said...

Dear Agan

bisa ga Koneksi DVR pake wifi..?
mohon bantuannya nya ya.... maaf masih newbie 
email saya : purbatambak3005@yahoo.com

ahmadnajib said...

bisakah menghbngkan dvr ke roter wifi, lalu akses lewat wifi tanpa internet, hanya dengan jaringan wifi tsb? mksh

sachroji said...

bang, saya sachroji,boleh donk saya minta saran dan solusi atau caranya utk menyelesaikan masalah saya, saya baru saja beli porteble external hard disk, hdd saya itu mark toshiba memori 1TB,setelah saya connect ke lettop USB 3.0 tdk detect bang,lettop saya mark accer 4755g, tapi hdd saya itu menyala lampunya dan disknya berputar, lalu apa yg salah dgn hdd saya itu,saya mohon bang sarannya dan solusinya agar hdd tsb bisa digunakan,terima kasih bang

LOVELYZ TRILOGY said...

siap gan min
solder uap

Post a Comment

Maaf jika ada pertanyaan yang tidak saya jawab, dikarenakan kesibukan penulis yang tidak memungkinkan untuk selalu online. Dan mohon maaf untuk iklan dengan terpaksa saya hapus.